Bibit Tanaman Melinjo

Nama Bibit : Pohon Melinjo

Jenis : Tanaman Buah ; Tanaman Perkebunan

Media Tanam : Tanah, Polybag Plastik

Ukuran : 20 cm – 70 cm

Pemasaran : Seluruh Indonesia

Harga : Informasi Harga Telp / WA 081328091610

Deskripsi Bibit Pohon Melinjo

Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa Kamboja). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya.

Berbeda dengan anggota Gnetum lainnya yang biasanya merupakan liana, melinjo berbentuk pohon.

Melinjo merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka, berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious, ada individu jantan dan betina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.

Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 – 100 Kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah.

Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m dpl. Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 – 8 m.

Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.

Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.

Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping.Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.

Nilai Ekonomi Tanaman Melinjo

Keistimewaan dari melinjo adalah tanaman ini dapat menjadi tanaman serbaguna yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Hampir seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Daun muda (disebut dengan daun so), bunga (disebut dengan kroto), dan kulit biji tua dapat digunakan sebagai bahan sayuran yang cukup populer, yaitu “sayur asem”.

Semua bahan makanan yang berasal dari tanaman melinjo mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain karbohidrat, juga mengandung lemak, protein, mineral, dan vitamin.

Melinjo menghasilkan senyawa anti-oksidan yang tinggi setara dengan vitamin C, selain itu ditemukan adanya senyawa alkaloid, saponin, purina, flavonoid, fenol dan karotenoid. Kulit buah dan buah melinjo mengandung karotenoid (pro vitamin A) sebanyak 1000 SI dan vitamin C sebanyak 100 mg.

Selain potensi yang terdapat pada bidang kuliner, bagian kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Hebatnya lagi estrak dari kulit buah melinjo merah berpotensi dikembangkan sebagai zat warna alami pada lipstik.